Tahun Baru 2024 Kota Tua Membludak, Pengunjung Museum Sejarah Jakarta Meningkat

Pengunjung MSJ menuju penjara bawah tanah dengan patung Hermes

 

JAKARTA (2/1/2024), AMUNISI.CO.ID — Kawasan Kota Tua Jakarta dengan beberapa museumnya pada Sabtu (31/12/2023) sampai Selasa (2/1/2024) ramai pengunjung. Tercatat di Museum Sejarah Jakarta (MSJ) pada Sabtu (31/12/2023) mencapai 4.160 orang. Jadi selama bulan Desember tercatat 73.381 orang.

Bacaan Lainnya
Bersepeda onthel sewaan di Kota Tua

Hal itu disampaikan Kepala Satuan Pelayanan MSJ Istiqomah Armitawati maupun Bagian Pencatatan Data Museum Kesejarahan Jakarta, Sandy, di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Pengunjung Museum Wayang sering berfoto di sini.

Menurut Sandy maupun Armitawati selama tahun 2023 pengunjung MSJ mencapai 615.607 orang. Dibandingkan tahun 2022 sebanyak 542.254 orang, maka selama tahun 2023 itu pengunjung MSJ meningkat 13,5%.

Ruang sidang pengadilan Diponegoro dan Cut Nya’ Dien di lantai 2 MSJ.

Data tersebut diperiksa Kepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta Esti Utami yang membawahkan empat museum yaitu MSJ, Museum Prasasti, Museum Joang 45, dan Museum Mohammad Husni Thamrin.

Lebih lanjut Armitawati mengatakan, Sabtu (31/12/2023) yang lalu pengunjung MSJ mencapai 4.160 orang. Jumlah itu terdiri atasi dewasa 1.902 orang, mahasiswa 392 orang, dan pelajar 1.866 orang.

“Tanggal 1 Januari 2024 museum libur Pak. Kan hari Senin. Untuk tanggal 2 Januari hari ini dapat ditanyakan ke Mas Didik, ” kata Bu Mita, panggilan sehari-hari Armitawati di lingkungan kerjanya.

Sore hari ia mencatat pengunjung MSJ Selasa (2/1) ini mencapai 3.921 orang, terdiri atas 1.688 orang dewasa, 366 mahasiswa, dan 1.867 pelajar.

Sementara pemandu museum di MSJ Didik Cahyono mengakui hari Selasa ini pengunjungnya juga melimpah.

Terlihat mereka menyaksikan meja dan ruang sidang pengadilan pemerintah Hindia Belanda yang mengadili dua pahlawan nasional Diponegoro dan Cut Nya Dien pada zaman yang berbeda di lantai 2 gedung museum yang dibangun tahun 1707-1710 itu.

Dari ribuan pengunjung terlihat puluhan yang istirahat di halaman belakang museum sambil mencicipi kuliner khas Betawi yaitu kerak telor dan minuman selendang mayang serta tahu gejrot khas Cirebon.

Dyah Kinanthi guru SDN 27 Gelumbang, Muara Enim, Sumsel mengaku Sabtu (31/12/2023) mengunjungi MSJ bersama anak-anaknya beserta mertuanya H Suparman dan Hj Emmy Sumarni. Sengaja ia beli penganan yang rasanya gurih itu.

“Rasanya enak memang,” kata H Suparman ketika kemarin menikmatinya. Ia memang kepingin mencicipi penganan yang hanya ada di Jakarta itu sudah sejak lama.

Berjalan ke arah barat laut dari MSJ terlihat pengunjung antre masuk Museum Wayang.
“Lansia dan anak-anak gratis,” kata petugas museum.

Kepala Satuan Pelayanan Museum Wayang Suandi kepada Amunisi.co.id, Selasa (2/1/2024) mengatakan hari ini jumlah pengunjung museumnya sampai pukul 15.00 ada 1.206 orang.

“Akhir tahun 2023 yaitu hari Minggu 31 Desember, jumlah pengunjungnya mencapai 2.786 orang. Sementara sehari sebelumnya 2.232 orang,” kata Suandi.

Diakui Suandi, pada umumnya pengunjung museum yang memiliki koleksi ribuan wayang berbagai jenis ini senang berfoto di depan wayang golek sebesar satu setengah kali manusia itu.

“Ya, karena baru pertama kalinya melihat wayang golek segede itu,” kata Pak Suandi.

Dia menjelaskan koleksi museumnya sekitar 6.800-an. Sebagian besar berbentuk wayang berbagai jenis seperti wayang kulit, wayang klithik, wayang golek, wayang beber, wayang sadat maupun wayang wahyu.

Di samping berbagai macam wayang dari seluruh dunia, ada juga gamelan, lampu blencong dan perlengkapan pergelaran..

Komunitas pemilik sepeda onthel Acok Suwandi dan Yusuf mengakui akhir Desember dan Tahun Baru 2024 ini banyak pengunjung Kota Tua yang menyewa sepeda mereka..

“Kalau ramai seperti ini 8 orang sih lebih yang menyewa sepeda kami seharian. Tapi waktu waktu ramai ini sebagai penutup waktu waktu sepi yang lebih sering terjadi,” kata Acok bersama teman seprofesinya bernama Yusuf yang mangkal di ujung utara Jl.Lada.

Sewa sepeda di Kota Tua hanya Rp 40.000,- per jam. Atau Rp 20.000,- per setengah jam.

“Waktu tahun 2008 masih Rp20.000 per jam. Jadi per setengah jam hanya Rp10.000,” kata Yusuf lagi. (PRI)

Total Views: 2853

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *