Pengunjung Perpustakaan Proklamator Bung Karno Sebulan 166.000 Orang, Anggotanya 43.700 Orang

Anak anak PAUD keluar dari Perpustakaan Bung Karno, Blitar. (Foto : PRI)

BLITAR, AMUNISI.CO.ID.- Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Jl.Kalasan No.1, Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur hingga kini sudah berumur 22 tahun. Perpustakaan yang dilengkapi koleksi memorabilia Bung Karno ini diresmikan Presiden ke 5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri pada 3 Juli 2003 dan sekarang memiliki anggots 43.700 orang.

Sementara jumlah pengunjungnya pada bulan Juni yang disebut Bulan Bung Karno total mencapai 166.000 orang. Itu merupakan puncak kunjungan dalam setahun. Jumlah itu terdiri dari pengunjung langsung atau off line 66.000 orang dan pengunjung tak langsung atau secara on line mencapai 100.000 orang.

Ketua Kelompok Kerja Pelayanan UPT (Unit Pelayanan Teknis) Perpustakaan Bung Karno Hery Purwanto mengungkapkan hal itu di kantornya Selasa (30/9/2025).

“Bulan Juni disebut Bulan Bung Karno karena tanggal 1 nya merupakan Kelahiran Pancasila yang dirumuskan Bung Karno, 6 Juni kelahiran Bung Karno dan 21 Juni adalah haul wafatnya Proklamator Kemerdekaan RI tersebut,” kata Hery Purwanto lagi

Dirinci oleh Hery, untuk bulan Mei 2025 jumlah pengunjung off line 67.000 orang dan yang on line 79.000 orang sehingga jumlah pengunjunjung secara keseluruhan 146.000 orang.
.
Untuk bulan Juli jumlah pengunjung langsung atau off line 52.000 orang dan yang on line 93.000 orang sehingga jumlahnya 145.000 orang.

Begitu pula Agustus pengunjung off line susut menjadi 46.000 orang dan on line 72.000 orang , jadi total di bulan Proklamasi ada 118.000 orang pengunjung.

Untuk bulan September belum lengkap datanya sebab sedang berlangsung.

Koleksi buku Perpustakaan Proklamator Bung Karno ini sekitar 127.000 judul dengan jumlah semua bukunya sekitar 253.000 eksemplar.

“Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar ini mrrupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Perpustakaan Nasional yang berpusat di Jl Salemba Raya dan Jl Medan Merdeka Selatan Jakarta,” kata Hery Purwanto.

Selain di Blitar ada lagi UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatts di Bukittinggi, Sumatra Barat.

Menurut Hery Perpurtakasn Bung Karno juga menyimpan koran Pikiran Rakyat yang memuat buah pikiran Soekarno selagi masih mahasiswa perguruan tinggi teknik di Bandung yang kini menjadi ITB, di tahun 1920-an

MEMORABILIA

Lebih lanjut Hery Purwanto menjelaskan dalam kompleks bangunan di atas lahan seluas 1,4 ha itu Perpustakaan Proklamator Bung Karno juga menyuguhkan Layanan Koleksi Memorabilia.

“Pemikiran Bung Karno tak terbatas disajikan melalui buku-buku saja. Pemustaka bisa melihatnya melalui bentuk lain non buku. Yaitu berupa lukisan, benda peninggalan Bung Karno, atribut Bung Karno, foto-foto, dan diorama rumah pengasingan Bung Karno. Sajian tersebut membantu kita mengingat sejarah Indonesia melalui kehidupan Bung Karno,” kata Hery Purwanto sambil menunjuk lokasi di seberang patung Bung Karno sedang membaca buku.

Memasuki ruang Koleksi Memorabila, pengunjung atau pemustaka akan disambut lukisan Bung Karno yang cukup fenomenal: Lukisan berdetak.

Mitosnya jika dilihat dari samping, jantung Bung Karno terlihat berdetak.

Jurnalis Amunisi.co.id menyaksikan sendiri lukisan besar Bung Karno tersebut memang bagian dadanya seperti berdenyut pelan.

“Ya mungkin karena kain kanvas lukisan itu begitu lebar, jadi dapat bergetar atau berdetak.Tetapi itulah spirit Bung Karno. ” kata Hery.

Di ruang memorabilia itu ada juga sepasang lukisan Dwi Tunggal Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Bung Karno dam Bung Hatta yang begitu kuat mencuatkan dimensinya.

Berjejer berbagai atribut yang sering dikenakan Bung Karno, seperti jas, peci, kacamata, parfum, jam tangan, pulpen, hingga koper yang menemani Bung Karno saat diasingkan.terlihat di situ.

Ada 40 lukisan dan 504 foto serta 5 buah diorama rumah pengasingan Bung Karno.

Ada pula koleksi uang seri Bung Karno, atribut dan layanan pemutaran film dokumenter Bung Karno.

MENINGKAT

Seorang anggota Perpustakaan Bung Karno bernama Galih Widosamodra kepada Amunisi.co.id, mengungkapkan dia bersama anaknya bernama Fadly Afifan Ar-Rasyid siswa SMP Negeri Sutojayan sudah menjadi anggota Perpustakaan Bung Karno lebih 2 tahun.

Seminggu 2 kali ia bersama anaknya ke perpustakaan tersebut untuk memiinjam buku yang baru sambil mengembalian buku yang sudah dibaca.

“Kemarin di perpustakaan, aku juga daftar online untuk bisa akses kumpulan jurnal. Aku dibantu daftar dengan nomor anggotaku,” kata Galih Selasa (30/9/2025).

Kini seorang anggota dapat pinjam 4 buku , padahal sebelumya dibatasi hanya 2 buku.

Terakhir Galih melihat anaknya Afifan Ar Rasyid pinjam buku pinjam buku karangan Tere Liye. “Isinya cerita novel untuk remaja ke atas,” tutur Galih, seorang guru privat matematika on line alumnus Umiversitas Brawijaya itu.

Lain lagi dengan Ali Satria Yudha seorang anggota Perpustakaan Bung Karno yang lebih senior. Dulu ia rutin mengunjungi perpustakaan itu baik sendiri maupun bersama isteri dan anak anaknya.

“Saya terkesan dengan buku tentang perang dunia. Asyik bacanya,” kata Ali Satria yang sukses sebagai pengusaha siomay dan dimsum Kinanti di Kota Blitar.
Ali mengaku sudah jarang ke perpustakaan Bung Karno karena kesibukan kerjanya.
Baik Galih maupun.Ali sama sama mengenyam masa kecilnya dan bersekolah sampai SMAnya di Jakarta. (PRI).

Total Views: 254

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *